PENGEMBANGAN KOMODITI-KOMODITI UNGGULAN DIDAERAH DAN DI LUAR NEGERI

Untuk mencapai pertumbuhan ekonomi di atas 7% periode 2004-2009, Pemerintah antara lain melakukan berbagai kegiatan untuk mendorong peningkatan investasi dan ekspor. Salah satu program Pemerintah dalam mendorong target ekspor sebesar 20% per tahun dan menunjang kehidupan/pendapatan masyarakat pedesaan adalah melalui program peningkatan komoditi unggulan atau yang dikenal dengan OVOP (One Village One Product).

Hasil pengembangan OVOP atau komoditi unggulan oleh Pemerintah Daerah memang belum sepenuhnya dapat menunjang pertumbuhan ekspor produk terkait di daerah masing-masing karena berbagai alasan terutama infrastruktur, pemasaran serta pendanaan.

Sebagai bahan masukan,dapat diunduh lebih lanjut pada:
http://www.4shared.com/document/J50RQIrM/KU_2009.html
KU 2009.doc
[URL=http://www.4shared.com/document/J50RQIrM/KU_2009.html]KU 2009.doc[/URL]

UPAYA PENGEMBANGAN PASAR-PASAR TRADISIONAL DI DAERAH

Tanukikoji Shopping Arcade, a modern traditional market in Sapporo Japan. Contoh Pasar Tradisional: Tanukikoji Shopping Arcade yang modern dan bersih bagi usaha mikro kecil dan Menengah di Sapporo, Jepang. (Gambar Mei 2010).


PENGEMBANGAN PASAR TRADISIONAL DI INDONESIA:

Menjamurnya pasar modern seperti minimarket, supermarket, hypermarket dan department store oleh banyak kalangan dikhawatirkan dapat mengurangi peran dari pasar tradisional. Terlebih lagi, di beberapa tempat di Indonesia banyak ditemukan pasar modern yang dibangun di area yang sebenarnya telah merupakan lokasi pasar tradisional bahkan terkadang terlalu berdekatan dengan pasar tradisional,hal ini cukup membuat cemas pedagang kecil pasar tradisional.

Kenyataannya memang pasar-pasar modern mampu merebut konsumen pasar tradisional, karena biasanya konsumen cenderung untuk berbelanja di pasar modern yang lebih sejuk, bersih dengan lapangan parkir yang luas dan nyaman serta dengan diskon yang luar biasa, terutama menjelang hari-hari besar agama dan awal dimulainya sekolah.Di sisi lain, konsumen kotabesar terutama ibu-ibu, pengusaha dan para pekerja yang memiliki waktu terbatas, cenderung memilih pasar modern karena alasan kenyamanan dan fasilitas. Perubahan gaya hidup menyebabkan banyak orang-orang yang sibuk merasa lebih efisien berbelanja di pasar modern yang kondisi pasarnya lebih nyaman, higienis, serta menawarkan beragam kemudahan.

Memang diakui, terlepas dari akibat menjamurnya pasar-pasar modern, pasar-pasar tradisional sendiri juga mempunyai banyak kelemahan,baik karena kurangnya perhatian Pemerintah Daerah setempat, ketidak pedulian maupun kelemahan manajemen pengelola pasar tradisional serta para pedagang dan konsumen yang kurang peduli pada kebersihan.

Untuk mendorong pengembangan pasar-pasar tradisional didaerah, saya dan rekan-rekan berupaya mendalami strategi dan keterpaduan kebijakan perbaikan prasarana, pembinaan pedagang dan pengelola pasar, peningkatan mutu barang terkait dengan upaya pengembangan dan peningkatan mutu pasar-pasar tradisional di daerah seperti DI Yogyakarta,Semarang dan Denpasar atau Bali umumnya. Mudah-mudahan bahan masukan ini dapat bermanfaat bagi para pemangku kepentingan dalam meningkatkan daya saing pasar tradisional di daerah.
lebih lanjut silahkan unduh pada.........

http://www.4shared.com/document/q-X6BxLZ/PASAR_TRADISIONAL.html

PASAR TRADISIONAL.doc
[URL=http://www.4shared.com/document/q-X6BxLZ/PASAR_TRADISIONAL.html]PASAR TRADISIONAL.doc[/URL]


Pasar Tradisional Tanukikoji, di Sapporo, Jepang, dikunjungi para pelajar, masyarakat biasa sampai orang berdasi.

LANGKAH MAJU UPAYA PEMBENTUKAN KAWASAN-KAWASAN EKONOMI KHUSUS

Batam, Kepulauan Riau image hosted on flickr www.skyscrapercity.com

Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2009, tentang Kawasan Ekonomi Khusus, yang banyak dinanti-nantikan oleh Pemerintah Daerah dalam upaya menarik investor, meningkatkan ekspor serta lapangan kerja dan perekonomian masyarakat, telah terbit sejak tanggal 14 Oktober 2009. Dasar hukum ini, memberikan landasan yang kuat bagi Pemerintah Daerah dalam menetapkan kebijakan pengembangan Kawasan-Kawasan Ekonomi Khusus di daerah masing-masing kedepan.

Dengan terbitnya UU no 39 Tahun 2009, ditambah dengan Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang dan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional no 26 tahun 2008 dan Undang-Undang Nomor 25 tahun 2007, serta berbagai peraturan pelaksanaan dan peraturan perundang-undangan terkait lainnya maka peluang untuk mengembangkan kawasan-kawasan ekonomi di daerah semakin terbuka luas.

Memang, membangun suatu kawasan ekonomi, bukanlah hal mudah; selain dasar hukum, diperlukan sarana prasarana infrastuktur yang menunjang, seperti, ketersediaan enerji, air bersih, jalan raya, pelabuhan serta sarana prasarana transportasi,lembaga-lembaga keuangan dan perbankan, termasuk pembebasan lahan yang semuanya menelan biaya bukan sedikit. Namun demikian, yang terpenting diatas segalanya adalah tekad dan komitmen pemerintah daerah, DPRD, dunia usaha serta masyarakat. Dengan komitmen serta semangat yang tinggi dari seluruh komponen bangsa ini,Insya Allah, cita-cita luhur untuk membangun kawasan-kawasan ekonomi guna peningkatan potensi daerah dalam menghadapi bahkan memenangkan persaingan global dapat teratasi.

Untuk melihat berbagai persiapan yang diperlukan selain dasar hukum, kami mencoba menyajikan kembali kilas balik upaya-upaya yang telah dilakukan oleh beberapa daerah di Indonesia dalam mengembangkan kawasan-kawasan ekonomi diwilayah masing-masing serta kendala-kendala yang dihadapi. Kami juga menyajikan, pengalaman beberapa negara seperti, Vietnam, Malaysia dan Uni Emirat Arab dalam mengembangkan kawasan-kawasan ekonominya sebagai bahan masukan bagi para pemangku kepentingan.

Informasi mengenai Kawasan Ekonomi Khusus ini, kami coba sajikan dalam bentuk yang lebih sederhana agar lebih mudah mengunduhnya. Sedangkan laporan-laporan secara lengkap dapat diunduh dari buku-buku laporan yang kami muat dalam blog ini.

Untuk informasi lebih lanjut (HASIL PEMANTAUAN TAHUN 2006-2007), dapat diunduh dari:
http://www.4shared.com/document/SWIwzDms/UPAYA_PENGEMBANGAN_KAWASAN_EKO.htmlUPAYA PENGEMBANGAN KAWASAN EKONOMI KHUSUS 2007.doc
[URL=http://www.4shared.com/document/SWIwzDms/UPAYA_PENGEMBANGAN_KAWASAN_EKO.html]UPAYA PENGEMBANGAN KAWASAN EKONOMI KHUSUS 2007.doc[/URL]

Sedangkan untuk informasi HASIL PEMANTAUAN TAHUN 2008-2009, dapat diunduh dari:
http://www.4shared.com/document/djIi-Vy7/KEK_2009.html
KEK 2009.doc
[URL=http://www.4shared.com/document/djIi-Vy7/KEK_2009.html]KEK 2009.doc[/URL]





Informasi lengkap mengenai perkembangan kawasan-kawasan ekonomi khusus di seluruh dunia juga dapat di akses dari: http://en.wikipedia.org/wiki/Special_Economic_Zone

Info lainnya mengenai KEK Indonesia (Special economic zones) in English version please open at: http://www.ifc.org/ifcext/eastasia.nsf/AttachmentsByTitle/SEZ+brochure_eng/$FILE/Economic+Zone_english_FINAL.pdf