Sumber foto: http://ramondt.blogdetik.com
PUISI KATA HATI
Begitu banyak mereka yang berjuang dengan diam...
Mereka bekerja keras tanpa pamrih dan ketenaran nama...
Mereka bekerja dalam bisu dan keheningan tanpa huru hara.... tetapi mereka bekerja dan tetap bekerja dengan sungguh-sungguh.......... berjuang dan berdedikasi menurut kata hati..........
Oooh...sucinya cita-cita mereka bagi bangsa dan negara yang tercinta ini...
menangis didalam hati melihat bangsa masih banyak terhenyak tergeletak merana...
Sementara mata para pejuang diam ... merah amarah melihat korupsi melantakkan negara menyengsarakan bangsa......; para maling berdasi bermewah ria ditemani mafia hukum bersembunyi dalam kemewahan dan senyum jumawa..............
Aaaah negeriku...kemana moral bangsa ini.....
Sementara ada rakyat yang sakit menggeliat didera kemelaratan yang tak pernah henti........ ada kaum muda yang hanya memikirkan maksiat dan memuaskan nafsu duniawi.... sementara para pengemplang pajak tertawa-tawa..ada rakyat miskin yang melata didera gempa, bencana alam dan kemiskinan abadi............
Dikala orang berpesta ria menyambut berbagai hari raya dan kemerdekaan di negeri tercinta …... simiskin melata, memerdekakan diri dengan bunuh diri....... tercebur didalam aib dan dosa demi dosa...........karena kemiskinan yang abadi....
Sementara nun jauh diseberang sana ada jutawan yang menyumbangkan hampir seluruh hartanya bagi rakyat miskin didunia......... disini dinegeri tercinta ini …. simiskin berdesak pingsan tergeletak dan mati terinjak dihari-hari raya mengharap belas kasihan para dermawan yang bukan terlalu jutawan....
Hati para pejuang diam itu menangis ingin membantu tetapi tak berdaya....... apa yang dapat disumbangkan kepada bumi tercinta.......?
Negeriku yang cantik ...... sekarang aku makin ragu.... apakah memang benar ada mereka yang berjuang demi rakyat dan atas nama rakyat........... atau kata-kata manis hanya dibibir belaka.......... atas nama janji demi janji.... siapa pun dia...
Apa benar petani bawang dan petani cabe setahun sekali menari mendekati hari-hari raya agama karena panennya membawa berkah melimpah ..........ataukah tengkulak yang meloncat ria....... sementara mereka-mereka petani itu tetap bersedih digubuk reot memikirkan utang demi utang dan tulang-tulangnya yang luluh lantak kehabisan tenaga berjuang tanpa henti dibawah terik matahari..........
Pernahkah terlintas … perihnya hidup si miskin ditempat sunyi di pulau terpencil, di hutan rimba, diperbatasan negeri tercinta yang bernama Indonesia........? Pernahkah terlintas perihnya hidup miskin mengarungi laut diterjang ombak yang menerpa dan kesunyian mendalam...... demi sesuap nasi..........
Pernahkah terlintas perihnya hidup diselembar atap dikolong jembatan mendorong gerobak diterjang penggusuran hanya demi tempat berlindung dan sesuap nasi.......? Inikah arti kemerdekaan atau hari-hari raya agama atau apa pun namanya..........?
Duh......puisi kata hati....betapa perihnya....dan sanggupkah kau bersama para pejuang diam itu... menyentuh relung hati setiap insan di bumi ini …... bahwa manusia tidak hidup sendiri dan apa pun kondisinya mereka-mereka berhak hidup bahagia dan menikmati artinya merdeka..........?
Puisi kata hati......akan menjadi menjadi puisi kata hati sampai selamanya........ engkau tidak akan pernah didengar dan terdengar selamanya …........... atau sampai saatnya nanti........... tetaplah berjuang bersama para pejuang diam ….... selamanya …...........
BSD City, 15 Juli 2010
NRT
suara hati tanpa suara dan bicara. Maha SUCI Tuhan yg memiliki seluruhnya. Sekilas doa para syuhada yg berjuang dlm jeritan hati dan perasaan tanpa malu dan ragu-ragu.Akhirat kekal selamanya.
BalasHapusDoa dr suara hati akn abadi pasrah memohon pertunjuk ILLAHI.
terlalu berat bu blognya heheheheh
BalasHapusTernyata, puisi ini masih relevant sampai kini. Pahitnya hidup dinegeriku Indonesia.....
BalasHapus